Pages

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 28 April 2020

5 Contoh Produk Pakai BTM


5 contoh produk pakai BTM

BTM merupakan singkatan dari Bahan Tambahan Makanan. Pengertian lainnya adalah bahan yang dimasukan kedalam makana selain bahan utama. BTM terbagai atas dua klasifikasi yaitu BTM alami dan buatan. Rempah-rempah dapur seperti bawang, seledri, garam, gula dan sebagainya merupakan BTM alami yang digunakan untuk memberikan rasa yang lebih nendang. Sementara itu BTM buatan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan berbentuk bahan kimia seperti sodium tripolyphosphate, MSG (Mononatrium glutamate), natrium karbonat dan kalium karbonat dll  bertujuan mempengaruhi sifat atau karakteristik pangan, baik yang mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi.

BTM dapat ditambahkan pada proses produksi, pengemasan, transportasi atau penyimpanan. Penggunaan BTM ini tidak boleh melebihi batas kadar yang telah ditentukan karena akan berdampak pada kesehan tubuh sang pemakai. Pemakaian BTM diatur dalam Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan.

Berikut 5 contoh produk pangan hasil survey admin secara acak ya!!!, ada Nugget Ayam , mie instan, Sosis, Susu dan Roti Isi Coklat. 

1. Nugget Ayam

5 contoh produk pakai BTM
nugget ayam

a. Komposisi:
Ayam
·         Air
·         Tepung roti
·         Minyak sayur
·         Adonan tepung
·         Bumbu
·         Garam
·         Gula
·         Sequestrants (sodium tripolyphosphate)
·         Penguat rasa (disodium inosinat dan glutamat)


b. Klasifikasi,  jabaran dan fungsi BTM pada produk pangan Nugget Ayam
1.      Garam dan gula merupakan BTM alami dengan fungsi menambahkan rasa manis untuk gula dan garam memberikan rasa asin.
2.     Sequestrants (sodium tripolyphosphate) adalah BTM buatan yang di gunakan sebagai pengawet seafood, daging, dan daging hewan lainnya.
3.     Penguat rasa (disodium inosinat dan glutamat) merupakan BTM buatan digunakan sebagai penguat rasa, yang bersinergi untuk memberikan rasa umami.
4.     Bumbu merupakan BTM alami guna memberikan citarasa pada produk.



c. Dampak BTM pada produk bagi keamanan pangan
1.   Garam berlebihan dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan yaitu tekanan darah, tinggi sakit pada lambung, osteoporosis dll.
2.   Batas konsumsi gula disarankan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia per orang dalam per hari yaitu 50 gram gula atau setara dengan 5-9 sendok the penggunaan yang berlebihan akan menimbulkan diabetes.
3.   Sequestrants (sodium tripolyphosphate) per orang per hari yaitu 50 gram (4 sendok makan) gula, 2000 miligram natrium/sodium atau 5 gram garam (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gram (5 sendok makan minyak).
4.   Penguat rasa (disodium inosinat dan glutamat) 16 mg/kg berat badan per hari merupakan batas aman konsumsi pada manusia. Penguat rasa ini dapat menyebabkan peradangan hati


2. Mie Instan
5 contoh produk pakai BTM
mie instan

 a. Komposisi:
MIE:
  •  Tepung terigu,
  •  Minyak nabati,
  •  Tepung tapioka,
  • Garam,
  • Natrium polifosfat,
  •  Pengatur keasaman,
  •  Mineral,
  • Antioksidan,
  •  Pewarna (tartrazin CI19140).
BUMBU:
  • Garam,
  • Gula,
  • Penguat rasa Mononatrium glutamat,
  • Diantrium inosinat & guanilat,
  • Kari bubuk,
  • Bawang putih bubuk,
  • Bawang merah bubuk,
  • Perisa sintetik sapi,
  • Tomat bubuk,
BAWANG GORENG.
      MINYAK:
·                 Minyak nabati dan bumbu mie goreng.
KECAP MANIS
      SAUS CABE

  b. Klasifikasi,  jabaran dan fungsi BTM pada produk pangan mie Instan
 1.  Garam dan gula merupakan BTM alami dengan fungsi menambahkan rasa manis untuk gula dan  garam memberikan rasa asin.
 2.  Kari bubuk, bawang putih bubuk, bawang merah bubuk, tomat bubuk, dan bumbu mi goreng aceh merupakan BTM alami yang berfungsi untuk memberikan citarasa pada produk.
 3.  Tartrazin CI 19140 atau yang lebih dikenal sebagai Tartrazin merupakan BTM buatan yang berfungsi untuk memberikan pewarna kuning pada mie.
 4.  diantrium inosinat merupakan salah satu bentuk garam dari asam inosinat (inosinic acid) & guanilat senyawa garam ialah BTM buatan yang berfungsi sebagai penguat rasa.
 5.  Minyak nabati Minyak nabati adalah minyak yang dihasilkan oleh tumbuhan. minyak nabati dalam mie instan berfungsi sebagai protein.
 6.  Perisa sintetik sapi merupakan BTM buatan untuk memberi rasa atau meningkatkan rasa pada produk
 7.  Mononatrium glutamate BTM buatan merupakan salah satu zat yang digunakan sebagai bahan    tambahan penguat rasa. Mononatrium glutamat atau yang lebih familiar dikenal dengan singkatan MSG merupakan bentuk garam natrium dari senyawa asam glutamate.
 8.  Antioksidan merupakan BTM buatan merupakan zat untuk mengawetkan pangan.
 9.  Natrium polifosfat merupakan BTM buatan berfungsi sebagai pengemulsi atau penstabil. 
10. Pengatur keasaman (natrium karbonat dan kalium karbonat) merupakan BTM buatan yang berfungsi sebagai pengatur keasaman


c. Dampak BTM pada produk bagi keamanan pangan
1.   Garam berlebihan dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan yaitu tekanan darah, tinggisakit   pada lambung, osteoporosis dll.
2.   Tartrazin Batas maksimum penggunaan menurut Permenkes RI Nomor 722/MEN.KES.PER/IX/88 tentang Bahan Tambahan Pangan yaitu 70 mikrogram/mL untuk minuman ringan dan makanan cair,   serta menurut WHO adalah 0 - 7,5 mg/Kg. Tartrazine menimbulkan dampak negatif. Seperti alergi   (asma dan pilek) pada orang-orang tertentu,  migrain, serta menimbulkan efek hiperaktif pada anak-   anak.  Beberapa penelitian juga mengatakan Tartrazine memiliki efek negatif terhadap hati dan ginja.
 3.  Di Amerika Serikat, konsumsi tambahan 5'-ribonukleotida rata-rata 4 miligram pehari, dibandingkan  dengan 2 gram purin alami. Sebuah ulasan literatur oleh komite FDA Amerika Serikat tidak menemukan bukti karsinogenisitas, teratogenisitas, atau efek merugikan bagi sistem reproduksi. Dampak negatif dari perisa sintetis  adalah timbulnya gangguan kesehatan dan penyakit sepertirasa capek, denyut jantung tinggi, gangguan syaraf dan kanker. Batas aman penggunaan 0,03mcg/kg.
 4.  Mononatrium glutamate 16 mg/kg berat badan per hari merupakan batas aman konsumsi pada      manusia. Penguat rasa ini dapat menyebabkan peradangan hati.
 5.  Diantrium inosinat  4 miligram pehari, efek samping merugikan bagi sistem reproduksi.
 6.  Natrium polifosfat penggunaan batas aman 0-0,5 mg/Kg berat badan.
 7.  Antioksidan telah diteliti mengenai efek potensialnya pada penyakit neurodegeneratif seperti        alzheimer, parkinson, dan sklerosis lateral amiotropik.


3. Sosis
5 contoh produk pakai BTM
sosis

a. Komposisi:
·         Daging Ayam
·         Tepung Tapioka Termodifikasi
·         Protein Nabati
·         Garam
·         Mononatrium glutamate
·         Antioksidan Asam Askorbat
·         Karagenan
·         Antioksidan Natrium Eritorbat


b. Klasifikasi,  jabaran dan fungsi BTM pada produk pangan  Sosis 
1.   Protein Nabati merupakan TBM alami sebagai pengikat (binder) pada olahan sosis daging sapi    terdapat nilai pH, daya mengikata air, susut masak, dan stabilitas emulsi.
2.   Garam merupakan BTM alami dengan fungsi sebagai pembangkit aroma dan cita rasa serta penstabil   warna daging ikan mempunyai fungsi dan peranan penting dalam proses preparasi dan pengolahan   pangan.
3.   Mononatrium glutamate BTM buatan merupakan salah satu zat yang digunakan sebagai bahan    tambahan penguat rasa. Mononatrium glutamat atau yang lebih familiar dikenal dengan singkatan MSG merupakan bentuk garam natrium dari senyawa asam glutamate.
4.   Antioksidan Asam Askorbat merupakan BTM buatan bertujuan untuk memperpanjang masa simpan  daging,menghambat aktibitas mikrobia terutama Clostridium botulinum, memperbaiki flavor dan tujuan utamanya adalah memperbaiki warna daging menjadi merah pink.
5.   Karagenan BTM buatan merupakan polisakarida linear berupa galaktan tersulfutasi yang diekstrak dari rumput laut  berfungsi sebagai pembentuk gel, perbaikan tekstur, pengental, dan pengikat air.
6.   Antioksidan Natrium Eritorbat merupakan BTM buatan ialah  garam sodium dari garam erythorbate berbentuk Kristal , dalam keadaan kering bersifat non reaktif tetapi dalam air mudah bereaksi dengan oksigen atmosfir serta dengan agen lain yang dapat mengoksidasi. Sifat tersebut menyebabkan bahan ini bermanfaat sebagai antioksidan.Bahan ini berfungsi untuk mengontrol dan mempercepat warna cerah pada daging.


c. Dampak BTM pada produk bagi keamanan pangan
1.  Asam askorbat mengkonsumsi lebih dari 10 gram per hari mudah terkena batu ginjal.
2.  Karagenan dapat memicu luka pada hati, efek pada sistem imun, karsinogenik dan menyebabkan  bisul pada perut.
3. Garam berlebihan dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan yaitu tekanan darah, tinggisakit pada lambung, osteoporosis dll.
4.  Protein berlebihan akan berdampak pada timbunan lemak yang disebabkan kandungan protein tersebut melebihi dari kapasitas yang diperlukan tubuh.
5.  Penggunaan asam eritorbat dapat menimbulkan efek bagi beberapa orang seperti reaksi alergi termasuk mual, muntah, sakit kepala, diare, sesak napasdan sesak dada.
6.  Mononatrium glutamate 16 mg/kg berat badan per hari merupakan batas aman konsumsi pada manusia. Penguat rasa ini dapat menyebabkan peradangan hati.


4. Susu


5 contoh produk pakai BTM
susu 
a. Komposisi:
·         Sukrosa,
·         Air,
·         Minyak Nabati,
·         Maltodekstrin,
·         Bubuk Whey,
·         Susu Skim Bubuk,
·         Buttermilk Bubuk,
·         Laktosa,
·         Penstabil Nabati,
·         Perisa Alami,
·         Susu Bubuk full cream,
·         Perisa Sintetik,
·         dan Minyak Ikan Bubuk (mengandung DHA). 
       Mengandung antioksidan tokoferol dan natrium askorbat.

b. Klasifikasi,  jabaran dan fungsi BTM pada produk pangan  Susu 
1.   Sukrosa termasuk TBM alami adalah jenis gula buatan yang rasanya jauh lebih manis ketimbang laktosa dan maltose.
2.   Maltodekstrin termasuk TBM buatan merupakan larutan terkonsentrasi dari sakarida yang diperoleh dari hidrolisa pati dengan penambahan asam atau enzim yang berfungsi sebagai bahan pengental sekaligus dapat sebagai emulsifier.
3.   Laktosa  termasuk BTM alami adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa.
4.   Natrium askorbat termasuk BTM buatan merupakan salah satu dari sejumlah garam mineral dari asam askorbat (vitamin C) berfungsi sebagai vitamin yang membantu menjaga daya tahan tubuh.
5.   Penstabil nabati termasuk TBM alami adalah zat yang dapat menstabilkan, mengentalkan atau memekatkan makanan yang dicampur dengan air untuk membentuk kekentalan tertentu.
6.   Perisa alami merupakan TBM alami berfungsi untuk menambahkan citarasa.
7.   Perisa sintetik termasuk TBM buatan adalah kualitas dari suatu bahan tambahan pangan yang memengaruhi rasa dan aroma.
8.   Batas aman penggunaan maltodekstrin 15mg/kg BB.
9.   Tokoferol (bahasa Inggris: tocopherol, TCP) termasuk TBM alami adalah senyawa organik dengan gugus fenol yang mengalami metilasi. Tokoferol dan tokotrienol merupakan antioksidan yang larut di dalam lemak. Mekanisme kerja tokoferol mirip dengan vitamin E berfungsi untuk menghambat reaksi oksidasi lemak yang mungkin terjadi di dalam produk pangan.


c. Dampak BTM pada produk bagi keamanan pangan
1.  Sejauh ini sukralosa masih dinyatakan aman, dengan nilai maksimal 0 - 15 mg/kg berat badan. Sukrosa yang mengandung glikemik akan mengurangi kemampuan tubuh dalam mengolah atau mencernari karbohidrat.
2.  Laktosa menurut Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa batas konsumsi gula per hari yang disarankan berkisar di 50 gram,dan efek samping dari intoleransi laktosa saat setelah mengonsumsi produk susu sapi adalah mual, kembung, keram perut dan diare.
3.   Penstabil nabati batas aman digunakan 70mg/kg.
4.   Natrium Askorbat mengkonsumsi lebih dari 10 gram per hari mudah terkena batu ginjal.
5.  Perisa sintetik batas aman penggunaannya adalah 5mg/100ml dampak penggunaan berlebihan dapat  menimbulkan kelainan genetik seperti kanker, penuaan sel, dan kerusakan organ yang lain.
6.   Tokoferol batas konsumsi harian ≤15 mg//hari. Apabila penggunaan berlebih akan menyebabkan, diare, kram perut, sakit kepala, tubuh menjadi lemah, ruam kuli dan gangguan penglihatan.


5.  Roti Isi Coklat
5 contoh produk pakai BTM
roti isi coklat

a. Komposisi:
·         Tepung Terigu,
·         Air,
·         Pasta Cokelat,
·         Gula Pasir,
·         Mayonaise,
·         Telur,
·         Margarin,
·         Ragi,
·         Susu Bubuk,
·         Garam,
·         Pengelmusi Nabati,

b. Klasifikasi,  jabaran dan fungsi BTM pada produk pangan Roti Isi Coklat
1.  Garam dan gula pasir merupakan BTM alami dengan fungsi menambahkan rasa manis untuk gula dan garam memberikan rasa asin.
2.   Mayonaise termasuk TBM alami adalah bumbu atau saus dingin yang tebal berfungsi penambah citarasa pada makanan.
3.  Pengemulsi atau emulsifire termasuk TBM alami untuk mencampurkan bahan hingga menjadi homogen dan menjadi emulsi. fungsi pada makanan biasanya untuk mengentalkan , merubah sifat , tekstur dan keawetan bahan pangan. pengemulsi nabati memiliki fungsi yg sama dengan pengemulsi pada umumnya hanya saja bedanya jika emulsi nabati bahannya di ekstrak dari alam contohnya madu.
4.  Margarin termasuk TBM alami ialah mentega buatan. Bisa dibuat dari minyak nabati, atau minyak hewani. Bisa juga mengandung susu saringan, garam dan pengemulsi. Margarin mengandung lebih sedikit lemak daripada mentega, sehingga margarin banyak digunakan sebagai pengganti mentega. Ada juga margarin rendah kalori, yang mengandung lemak lebih sedikit. Sebagai bahan pelumas pada roti sehingga roti mudah dibentuk.
5.   Ragi termasuk TBM alami diperlukan dalam proses fermentasi adonan roti dan kue.
6.   Pasta Cokelat TBM alami untuk citarasa coklat pada isian roti


c. Dampak BTM pada produk bagi keamanan pangan
1. Garam berlebihan dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan yaitu tekanan darah, tinggisakit pada lambung, osteoporosis dll.
2. batas konsumsi gula per hari yang disarankan berkisar di 50 gram,dan efek samping dari intoleransi laktosa saat setelah mengonsumsi produk susu sapi adalah mual, kembung, keram perut dan diare.
3. kandungan emulsifier yang berlebih pada makanan bisa meningkatkan risiko kanker usus emulsifier hanya boleh sebesar 1% hingga 2 % dari sebuah produk makanan.
4.  Mengonsumsi mayones dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan  mengarah  ke penyakit arteri coroner.
5.  Efek samping paling umum dari mengonsumsi ragi adalah, Sakit kepala berat, Menurunnya kadar  gula  darah bagi pasien diabetes, sakit perut, perut, sering buang angina dan reaksi alergi.

Jadi, teman-teman hindari penggunaan BTM yang berlebihan ya, gunakanlah sesuai dengan takaran yang diperbolehkan.

Setiap orang memiliki kesilapan jadi mimin minta maaf jika ada kesalahan dan kesilapan dalam penulisan. Reader bisa menelusuri kembali mengenai komposisi dan takaran penggunaan BTM tersebut.



0 komentar:

Posting Komentar

PPT ISBD CINTA Kelas XII SMA